Tips Mencegah Overthinking

0
64

Jember- Kita mungkin sudah tidak asing dengan istilah overthinking atau overthinker. Tak dimungkiri, saat seseorang kerap mengalami overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan dapat menimbulkan stres hingga depresi. Untuk itu, kita perlu mengetahui cara mengurangi overthinking agar tidak terlalu berlarut-larut hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Berdasarkan data UNICEF The State of the World’s Children 2021 menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak muda usia 15-24 tahun sering merasa depresi yang membuatnya kehilangan minat untuk beraktivitas. Hal ini disebabkan apabila kita telah masuk ke dalam  fase overthinking, rasa cemas yang berujung ke stres dan depresi bisa mengganggu tidur dan kualitas waktu istirahat, pekerjaan, hubungan sekitar, kesehatan, serta aspek lain dalam kehidupan sehari-hari.

Overthinking tak sama dengan problem-solving atau pemecahan masalah. Apabila problem-solving berpikir keras untuk memecahkan masalah. Namun berbeda dengan overthinking. Hal ini hanya berpikir keras untuk memikirkan masalah tanpa memikirkan jalan keluarnya. Tak hanya itu, overthinking juga tentu berbeda dengan refleksi diri. Sebab refleksi diri bisa menjadi sehat karena dapat  membantu kita untuk  mendapatkan pelajaran serta perspektif baru tentang diri sendiri. Akan tetapi di sisi lain, overthinking membuat kita berusaha memikirkan segala sesuatu yang tidak dapat dikendalikan, dan hanya terfokus pada kemungkinan negatif yang terjadi tentang hal tersebut.

Ciri-ciri Overthinking 

  1. Tidak dapat mengendalikan rasa khawatir secara berlebihan
  2. Sering merasa cemas akan sesuatu yang tidak dapat dikendalikan
  3. Sering merasa kegagalan merupakan suatu hukuman, bukan pembelajaran bagi masa depan
  4. Tidak dapat move on dari masa lalu yang kelam
  5. Mengalami insomnia
Baca Juga :  Panggung Gembira 2022 : Menjadi Wujud Ajang Kreativitas Santriwati

Cara Mengurangi Overthinking 

  1. Kenali Penyebab Overthinking 

Setiap kali kita mulai meragukan diri sendiri dan memikirkan hal yang sama berulang-ulang, cobalah untuk istirahat sejenak dan melihat situasi sekitar. .Setelah itu, lihat bagaimana kamu merespon situasi tersebut. Pada saat inilah akan muncul kesadaran mengenai situasi pemicu overthinking. Jika kita telah mengetahui dan menemukan pemicunya, tulislah pemicu tersebut dalam bentuk jurnal. Jadi, ketika kita dihadapkan dengan situasi seperti itu, kita sudah mempersiapkan cara untuk meresponnya tanpa harus terlalu banyak berpikir. 

Menariknya, menurut sebuah penelitian bahwa menulis jurnal ataupun online minimal 15 menit dalam tiga hari selama seminggu dapat memperbaiki mental dalam kurung selama 1 bulan. Setelah mengetahui penyebab berpikir berlebihan dan menuliskannya di jurnal, kita dapat mengembangkan berbagai strategi untuk mengatasi berbagai kecemasan kita di masa depan.

2. Berhenti Memikirkan Hal-hal Negatif 

Setelah meninjau berbagai kasus, overthinking juga disebabkan oleh satu hal, yaitu ketakutan. Apabila kita hanya fokus pada hal negatif, maka hal positif yang akan terjadi dapat mengarahkan kita kepada hal negatif. Melansir Cleveland Clinic, berpikir negatif akan menimbulkan keraguan tentang diri sendiri dan masa depan. Beberapa  psikolog menghubungkan pikiran negatif dengan depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Salah satu cara menghentikan overthinking yaitu kita perlu menjadi problem solver dan mencari cara terbaik untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Mulai ubah tituk fokus kita untuk memikirkan apa yang mungkin benar, bukan apa yang mungkin salah.

Baca Juga :  Pondok Selenggarakan Silaturahmi Akbar bersama Jenderal Polisi (Purn.) Drs. H. Badrodin Haiti

3. Mencari Distraksi yang Positif

Otak kita memiliki kemampuan terbatas untuk tetap fokus pada satu titik. Itulah yang menyebabkan seseorang sulit untuk bisa memperhatikan semua hal yang sedang terjadi di sekitar. Akan tetapi, ternyata dalam beberapa situasi, distraksi justru sangat dibutuhkan.

Dalam buku SuperBetter: The Power of Living Gamefully (2015) yang ditulis oleh Dr. Jane McGonigal, ia menjelaskan bagaimana distraksi akan menjadi senjata yang ampuh untuk mengurangi rasa sakit dan membantu seseorang melupakan hal-hal negatif yang sedang mereka pikirkan. Oleh karena itu, ketika kita mengalihkan fokus sejenak, kita dapat mencari alternatif untuk mengurangi overthinking yang baik.

4. Fokus pada Situasi Sekarang

Tak ada yang dapat memprediksi masa depan dan tak ada yang dapat mengubah masa lalu. Lalu yang hanya dapat  dilakukan adalah hanya fokus dengan apa yang dimiliki sekarang. Jika kita terus memikirkan masa lalu, maka kita akan sulit untuk bergerak maju. Begitu pula ketika kita terlalu larut memikirkan masa depan, maka kita akan menjadi pribadi yang takut melangkah. 

Overthinking kerap terjadi di masyarakat. Khususnya pada golongan pemuda dan pemudi. Kita tidak dapat memprediksi kapan dan dimana kita akan berpikir berlebihan. Lantas, apa yang dapat kita lakukan. Kita hanya dapat mencegahnya dengan berbagai pencegahan yang ada. Semoga dengan adanya beberapa tips mencegah overthinking ini, kita dapat mewujudkan generasi emas yang gemilang. (Rb/*)

PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here