Balung – Secara nasional, peringatan hari santri dilakukan serentak hampir di tiap Perguruan Tinggi Islam Negeri, pondok pesantren dan lembaga masyarakat yang terdiri dari unsur santri. Khususnya, di Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung, peringatan hari santri dilakukan dengan seremonial upacara.
Peringatan tersebut dihadiri oleh seluruh santri dan santriwati serta seluruh guru. Wakil Pengasuh Pondok Putra Al Ustadz H. Izzat Fahd M.Pd.I menjadi pembina upacara. Beliau mewakili Bapak Pimpinan Pondok untuk memberikan nasehat dan amanah kepada guru – guru dan seluruh santri. 1600 peserta hadir dalam agenda upacara peringatan hari santri nasional tersebut.
Dalam pidato beliau, disampaikan bahwa santri adalah puncak dan tonggak pembebasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diketahui bahwa pahlawan yang syahid di medan perjuangan dan pertempuran banyak didominasi dari kaum santri. Hal ini bisa berarti bahwa Negara Indonesia hingga saat ini berhutang terhadap santri itu sandiri.
Namun, fakta tersebut tidak untuk menjadikan santri untuk berbangga diri dan bersombong hati. Menjadi santri adalah wajib. Bukan hanya sebagai identitas saja. Menjadi santri adalah untuk melaksanakan perintah – perintah agama dan menjauhi larangannya. Berperilaku baik kepada sesama dan tidak menimbulkan kemungkaran di lingkungannya.
Pasalnya, Bangsa dan Negara ini masih sangat butuh perbaikan dan pendidikan di segala lini. Disinilah peran dan fungsi santri sangat dibutuhkan untuk kebutuhan – kebutuhan tersebut. Jadi perjuangan menjadikan Bangsa dan Negara ini sejatinya belum selesai. Beliau berharap seluruh santri tetap semangat untuk melanjutkan perjuangan ini. (Admin)