Mudifah: Senangnya Melepas Rindu pada Keluarga

0
24

Jember- Jika kamu pernah mondok, pasti tidak asing dengan kata mudifah. Istilah ini berasal dari bahasa arab مضيف yang berarti tamu atau berkunjung. Di dunia pesantren, mudifah mengacu pada waktu khusus yang diberikan pondok bagi wali santri untuk datang berkunjung menemui anak mereka.

Bagi seorang santri, mudifah merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu. Setelah sekian lama tidak bertemu keluarga, akhirnya diberi kesempatan untuk melepas rindu dengan mereka. Obrolan ringan, pelukan, serta canda tawa mampu mengobati rasa rindu yang tidak bisa diganti melalui surat maupun telepon.

Bagi orang tua, mudifah menjadi kesempatan untuk menenangkan hati. Mereka dapat melihat serta menanyakan secara langsung kabar buah hati, atau memberi nasihat dan motivasi agar sang anak bisa menjalani hari-hari di pesantren dengan semangat.

Jadwal mudifah di Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, yaitu hari Jum’at dan Ahad. Disetiap hari itu, Pondok selalu ramai oleh wali santri yang mengunjungi putra dan putrinya. Adapun batas kunjungan yang ada yakni pukul 12.30 hingga pukul 16.30 WIB.

Baca Juga :  Kyai Irfan : Kyai Masykur itu Sangat Panca Jiwa. (Dokumentasi 1 Tahun Al Maghfurlah KH. Masykur Abdul Mu'id)

Meski memiliki waktu yang singkat, mudifah punya makna tersendiri. Karena keterbatasan tersebut, setiap detik terasa berharga. Santri akan belajar mensyukuri kebersamaan yang ada, sedangkan orang tua belajar merelakan anaknya untuk berjuang menuntut ilmu.

Dengan begitu, mudifah menjadi jembatan rindu bagi rumah dan pesantren. Dengan adanya kunjungan ini, akan menjaga ikatan batin, memperkuat semangat belajar mereka. Semoga dengan adanya tradisi ini, santri semakin berbakti kepada orang tua, dan orang tua ikhlas melepaskan anaknya mencari ilmu. (Ns/Qr)

PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here