Jember- Event adalah suatu kegiatan atau festival untuk memeriahkan dan memperingati kejadian-kejadian penting yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu dengan syarat ada penyelenggara, peserta, dan pengunjung. Cultural event adalah suatu kegiatan yang masih terbalut dengan adat budaya dan memiliki nilai-nilai yang tinggi dalam masyarakat. Adapun beberapa contoh cultural event di pulau Jawa:
- Jawa Timur
- Jember Fashion Carnaval (JFC)
Festival ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2003 sampai sekarang. Festival ini dilakukan satu tahun sekali yang memiliki tema berbeda setiap tahunnya dan masih mengandung nilai-nilai budaya.
- Festival Reog Ponorogo
Reog Ponorogo ini sudah ada sejak tahun 1995 sampai sekarang. Festival tahunan ini melibatkan kurang lebih 40 pemain yang terdiri dari penari, pengrawit (pemain musik), serta pengunjung.
- Festival Gandrung Sewu
Gandrung Sewu ini digelar sejak tahun 1974 di Banyuwangi. Festival ini juga termasuk festival tahunan yang melibatkan 1000 penari dari berbagai jenjang pendidikan yaitu mulai dari SD SMP dan SMA.
- Festival Rujak Uleg Surabaya
Rujak Uleg merupakan kuliner khas Surabaya dan sampai sekarang sudah menjadi warisan. Para peserta bisa menguleg rujak tersebut di atas cobek raksasa yang sudah disiapkan oleh para panitia, hal inilah yang menjadi daya tarik para peserta untuk menghadiri acara festival tersebut.
2. Jawa Tengah
- Borobudur Internasional Festival
Event ini dilaksanakan satu tahun sekali. Dalam event ini menampilkan pertunjukan kesenian dari 35 kabupaten.
- Solo Batik Carnaval
Salah satu warisan kota solo atau kota Surakarta adalah berupa batik. Kota tersebut sering disebut kota budaya. Event ini dilakukan satu tahun sekali. Potensi batik ini sangat luar biasa dan di tampilkan pada salah satu cultural event yaitu karnaval kostum.
- Festival Jamu dan Kuliner
Jawa Tengah dikenal sebagai provinsi seribu candi akan tetapi Jawa Tengah juga dikenal sebagai tempat produksi obat tradisional yaitu jamu. Potensi jamu ini di promosikan pada ajang event festival Jamu bahkan tersebar di 35 kabupaten/kota.
- Festival Sindoro Sumbing
Festival ini dilaksanakan beberapa minggu dari hasil kaloborasi masyarakat Wonosobo dan Temanggung. Bahkan festival ini juga dimeriahkan dengan festival balon raksasa serta kuliner dan workshop. Nama Sindoro Sumbing diambil dari 2 nama gunung yang terlihat menjulang di Wonosobo dan Temanggung.
3. Jawa Barat
- Bandung Light Festival
Festival ini dilaksanakan antara bulan Agustus hingga Oktober yang sebenarnya masih termasuk rangkaian acara HUT kota Bandung. Festival ini juga termasuk kegiatan tahunan yang terkenal di Jawa Barat dan memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya.
- Bandung Lautan Api
Festival ini dihelat satu tahun sekali pada bulan Maret untuk memperingati peristiwa Bandung lautan Api. Bandung Lautan Api adalah suatu peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Bandung. Pada tahun 24 Maret 1946 di Provinsi Jawa Barat ada pembakaran besar yang dilakukan oleh bangsa Indonesia sebagai upaya melawan pasukan Inggris yang meminta untuk mengosongkan Bandung, agar bisa dijadikan markas Militer.
- Festival Asia Afrika
Festival ini ada sejak tahun 2015 yang berpusat di Gedung Asia Afrika, Alun-Alun Bandung. Festival diselenggarakan selama dua pekan. Adanya festival ini bermula pada saat Bandung ditunjuk menjadi tuan rumah Konferernsi Asia-Afrika ke-60. Dari situlah Pemerintah Kota Bandung menjadikan festival ini sebagai event tahunan.
Adapun tujuan-tujuan diselenggarakan sebuah event-event keren tersebut, antara lain sebagai berikut:
- Sebagai cara alternatif untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pengunjung
- Merayakan dan menghormati nilai-nilai budaya
- Menyatukan berbagai komunis dalam masyarakat
- Sebagai inspirasi para pemuda untuk terlibat dalam kegiatan kreatif dan positif
- Sebagai hiburan dan edukasi
- Untuk menghidupkan dan menjaga nilai-nilai budaya.
Di Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember juga mempunyai event tahunan yang memiliki nilai budaya yaitu Panggung Gembira (PG). Kegiatan tersebut biasanya diselenggarakan oleh santri-santriwati kelas 5&6. Di dalamnya memiliki tampilan-tampilan yang menarik dari hasil karya para santri-santriwati. Beberapa peampilan yang ditamoilkan adalah Reog Ponorogo, Tari Nusantara, Tari Tradisional, dan lain-lain. Jadi para santri-santriwati mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan skill-skill yang dimiliki yang masih mengandung nilai-nilai ke-Islaman.
Kita sebagai anak bangsa yang baik harus bisa memilah dan memilih event-event yang baik dan memberantas event yang kurang baik. Dengan adanya event-event tersebut kita bisa mengetahui dan memaknai nilai-nilai budaya, dan kita juga harus bisa menjaga tanpa menghilangkan nilai-nilai ke-islaman di dalam setiap event bahkan mengembangkannya.(R2M).