Jember- Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember terus berusaha memperluas jaringan sosial untuk menambah peluang, membangun relasi, serta meningkatkan kolaborasi. Salah satu caranya adalah berkerjasama dengan berbagai badan pelayanan masyarakat, misal: Bank, kepolisian, dan pihak puskesmas.
Namun pada kesempatan kali ini, Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember menggelar acara Sosialisasi bersama Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jember. Dengan tujuan agar bapak-ibu guru, santri, beserta bude-bude dapur yang turut andil mengikuti acara dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan benda-benda yang mudah terbakar, sehingga risiko kebakaran bisa terkurangi.
Kala waktu yang ditunggu telah tiba, Bapak Pimpinan Pondok, Al-ustadz KH. Izzat Fahd, M.Pd.I lansung membuka acara, lalu memberi sambutan kepada seluruh tim damkar dan memberi apresiasi atas dedikasi mereka. Di sela-sela sambutannya beliau bercerita, “Jika orang barat ditanya siapa pahlawan mereka, pasti jawabannya adalah petugas pemadam kebakaran. Karena, mereka mampu menjalankan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi kita untuk memberi penghargaan kepada tim pemadam kebakaran”.
Seluruh anggota damkar mengenakan PDL yakni Pakaian Dinas Lapangan. Mas Yustaniar sebagai salah satu anggota, menjadi perwakilan dari tim damkar yang mengisi acara saat ini. Adapun anggota damkar Jember yang turut hadir adalah Mas Slamet, Mas Munir, Mas Doni, Mas Adit, dan Mas Dani.
Mas Yustaniar selaku pemateri menjelaskan tentang beberapa point-point penting. Ia berkata bahwa Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember merupakan lembaga ke dua yang mengadakan sosialisasi kebakaran, sehingga perlu untuk diberi apresiasi.
Akhir-akhir ini peningkatan kebakaran di kabupaten Jember mencapai 60% yang rata-rata disebabkan oleh korsleting listrik dan kecamatan Balung sudah termasuk zona merah. Jadi, alangkah baiknya kita langsung menghubungi tim damkar apabila mengetahui adanya peristiwa kebakaran. Sebab, memanggil tim pemadam kebakaran tidak dipungut biaya alias gratis dan respontime mereka selama 15 menit.
Setelah itu, Mas Yustaniar memaparkan tentang tugas-tugas damkar. Bisa dikatakan tugas mereka gampang-gampang sulit, sebab selain untuk memadamkan kebakaran, mereka juga melayani hewan buas yang terjebak di dalam rumah.
Di akhir kegiatan sosialisasi, seluruh tim damkar memperkenalkan media pemadam kebakaran, di antaranya adalah: APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Selang air sepanjang 20-30 m, baju tahan panas, dan baju tahan api. Kemudian mereka mempersilahkan para peserta acara untuk mempraktikkan upaya-upaya yang perlu dilakukan ketika menghadapi peristiwa kebakaran.
KH. Izzat Fahd, M.Pd.I berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi kebakaran ini, anak-anak lebih bijaksana dan mampu menyampaikan kepada keluarganya bahwa kepanikan adalah sesuatu yang harus dihindari ketika sedang mengalami kebakaran. Maka pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. (Al/Qr)