Jember – Belajar merupakan cara seseorang agar dapat mengubah perilaku, baik dengan pemahaman, maupun kecakapan, yang didapat dari poin pembelajaran yang sudah dipelajari. Dalam belajar, setiap orang mempunyai ciri khas tersendiri. Artikel berikut akan menyajikan tentang gaya belajar santri yang beragam, berikut penjabarannya.
Penciptaan manusia yang berbeda-beda menjadikan manusia memiliki sifat serta sikap yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lain. Ternyata hal tersebut mempengaruhi gaya belajar siswa terutama santri yang tinggal di Pondok Pesantren, karena kehidupan di Pesantren membuat kita akhirnya dapat mengenal tiap-tiap karakter anak. Ada ratusan, bahkan ribuan santri yang bisa kita temui di Indonesia, jika setiap satu santri memiliki satu metode belajar yang tidak sama dengan yang lain, artinya kita dapat menemui ribuan gaya belajar yang digunakan oleh santri. Gaya belajar tersebut diterapkan karena diyakini nyaman dan dapat mempermudah mereka dalam memahami pelajaran.
Kenyamanan dalam menuntut ilmu tentunya sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa, karena apabila siswa tidak nyaman dengan metode/gaya belajar yang diterapkannya, dia akan susah mencerna materi yang ada. Oleh karena itu santri banyak memodifikasi gaya belajar yang mereka anggap nyaman bagi mereka sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan.
Kemudian seperti apa saja gaya santri dalam berlomba-lomba mempelajari ilmu yang diberikan kepada mereka? Berikut jenis-jenisnya:
- Tidur saat guru menjelaskan di kelas, namun ketika ditanya masih bisa menjawab. Padatnya kegiatan santri terkadang menyebabkan santri kurang beristirahat dengan cukup, akhirnya santri sampai harus tidur di kelas. Akan tetapi jangan salah menilai beberapa santri terkadang masih mendengar penjelasan guru secara detail meskipun dengan terkantuk-kantuk. Oleh karena itu jangan melihat sesuatu dari luarnya saja. Sekalipun ada orang yang suka tidur bisa jadi hanya matanya saja yang tertutup, akan tetapi otak dan telinganya tetap berfungsi dengan baik.
- Harus fokus mendengarkan penjelasan ustadz dan ustadzah yang menerangkan dan tidak bisa mendengar sedikit keributan, karena suara yang terdengar dinilai sangat mengganggu konsentrasinya. Oleh karena itu dia harus fokus dan menghindari banyak suara sampai-sampai harus belajar di depan kamar mandi agar terhindar dari kebisingan.
- Belajar di tempat yang ramai, karena menurut dia hal tersebut dapat meredam suaranya ketika menghafal sehingga dia tidak malu apabila harus hafalan dengan suara lantang.
- Selanjutnya, ada pula santri yang apabila dijelaskan oleh ustadz dan ustadzahnya dia tidak paham. akan tetapi, ketika dijelaskan oleh temannya dia mudah memahami materi yang diajarkan. Santri yang seperti itu biasanya akan belajar berkelompok.
- Belajar sendiri di tempat sepi. dia merasa ketika di kelas, kurang paham dengan penjelasan para ustadz dan ustadzahnya sehingga dia memilih mempelajari kembali materinya yang sempat dijelaskan. Biasanya ketika menemui kesulitan dia akan bertanya inti dari materi tersebut dan memahami kembali dengan sendiri.
- Adapun santri yang biasanya belajar berkelompok, namun ketika belajar mereka harus sambil bercanda, karena menurut mereka hal tersebut sedikit meringankan beban hafalan yang mereka pelajari.
- Harus dalam keadaan sepi dan sedikit bersuara dalam menghafal hal tersebut dianggap mudah memahami materi.
- Karena kebanyakan di Pondok Pesantren pelajaran yang diajarkan adalah bahasa arab jadi santri harus mengerti materi yang diajarkan, oleh karena itu mereka memiliki cara belajar masing-masing diantaranya, setengah memahami setengah menghafal.
- Sebagai pelajar tentunya kita harus mengetahui kemampuan belajar kita seperti apa, dengan hal tersebut kita dapat mencari solusi terhadap kekurangan kita ketika memahami pelajaran. Ada santri yang harus menulis ulang atau merangkum materi yang dijelaskan oleh guru dengan versinya sendiri. Hal tersebut membuatnya mudah memahami dan menghafal materi yang dipelajari.
- Menghafal hampir seluruh materi yang dijelaskan. Kadang pula ada santri yang ketika dijelaskan guru dia paham, namun ketika keluar kelas dia tidak akan mengingat pelajaran yang dia dapatkan, akhirnya dia akan banyak menghafal materi sendiri. Dari situlah sedikit demi sedikit santri akan mulai memahami materi tersebut.
- Memahami materi, dan memperbanyak kosa kata, sebagian santri yang menggunakan metode tersebut biasanya jarang terlihat belajar, karena ketika membuka buku mereka hanya mencari kosa kata yang susah, mereka merasa metode tersebut akan mempermudah mereka ketika ujian berlangsung.
- Ragam gaya belajar tersebut dilakukan agar mempermudah santri dalam memahami pelajaran. Beberapa santri akan belajar tentang mata pelajaran yang lebih disukainya terlebih dahulu, dia memantapkan materi yang ada di dalamnya, kemudian mempelajari mata pelajaran yang menurut dia susah. Santri yang seperti itu biasanya sudah memperhitungkan mengenai nilai ketika ujian, jadi ketika mata pelajaran yang tidak dia sukai mendapat nilai kurang, maka nilai dari mata pelajaran yang dia sukai dapat membantu nilai yang kurang.
- Satu lagi gaya belajar santri yang kadang sangat mengganggu teman yang lain, yaitu dia harus menghafal dengan suara yang keras dan lantang sambil berteriak-teriak, dengan begitu dia merasa akan cepat menghafal materi yang sedang dihafalakannya, tapi juga sekaligus bisa mengacaukan hafalan teman lainnya karena suara kerasnya.
Nah, itulah beberapa cara belajar unik ala santri yang mereka terapkan untuk mempermudah dalam memahami pelajaran. Sebenarnya ada beberapa juga tips mudah yang dapat diterapkan oleh kita agar kita cepat memahami pelajaran diantaranya:
- Mencatat hal-hal penting. Ilmu itu diibaratkan seperti hewan liar jadi kita harus mengikatnya dengan tali agar tidak lepas, tali itu berupa tulisan. Dengan begitu kita akan mudah memahami suatu penjelasan jika kita mencatat bagian-bagian penting, kalau pun perlu kita bisa menandainya dengan pulpen yang berbeda/stabilo.
- Membaca ulang. Membaca materi tidak akan cukup jika hanya dilakukan sekali saja, jadi harus berulang. Hal tersebut dilakukan agar materi yang belum dipahami segera kita ketahui maksudnya seperti apa. Dan metode itu juga membantu siswa menghafal dengan cepat.
- Latihan soal. Dalam proses belajar kita perlu menguji diri kita sendiri untuk dijadikan tolak ukur kemampuan kita. Dengan begitu kita dapat memahami sampai dimana kemampuan kita.
- Memahami materi dan dapat menjelaskannya. Jadi bisa memahami terlebih dahulu materi yang sudah dipelajari, kemudian kita menjelaskannya kepada teman dengan versi kita sendiri. Metode ini sangat efektif agar kita selalu ingat dan tidak mudah lupa.
Kemudian kapan biasanya waktu yang efektif untuk belajar? Santri biasanya akan belajar pada pagi hari setelah subuh dan malam hari setelah sholat isya’, akan tetapi ketika hari-hari ujian seperti ujian semester atau ujian kenaikan kelas, mereka akan menjadikan seluruh kegiatan diluar kewajiban dengan belajar, belajar, dan belajar.
Sebenarnya perlu kita ketahui bahwa waktu-waktu yang baik untuk belajar, yaitu ketika pagi hari sampai siang hari. Selebihnya, jika kita memaksakan untuk belajar maka kita akan sedikit kesulitan dalam mencerna materi. Akan tetapi sesulit apapun rintangan yang dihadapi untuk belajar harus tetap kita lewati. karena barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatlah ia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu para pelajar untuk lebih memperhatikan gaya belajar yang dapat mempermudah kita dalam pemahaman yang lebih baik. (Ay/qr)
