Jember- Bersosial media saat ini dijadikan sebagai hal penting dalam kehidupan masyarakat modern. Dengan kemajuan teknologi, platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan orang untuk berinteraksi dan berbagi informasi secara cepat dan luas. Namun, di balik kemudahan ini, penting bagi umat Islam untuk menjaga adab dan akhlak ketika menggunakan sosial media. Ajaran Islam mengajarkan pentingnya menjaga akhlak, kehormatan, dan kebaikan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berinteraksi di dunia maya. Ada beberapa adab yang harus kita perhatikan dan harus kita terapkan dalam bersosial media, antara lain sebagai berikut:
- Menjaga Lisan dan Jari
Dalam Islam, menjaga lisan merupakan salah satu hal yang sangat ditekankan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Prinsip ini juga berlaku di dunia maya. Setiap kata atau tulisan yang disebarkan melalui sosial media harus bermakna kebaikan, tidak menyebar kebencian, fitnah, atau kata-kata yang menyakiti hati orang lain. Begitu juga dengan gambar atau video yang dibagikan harus mendatangkan manfaat dan bukan yang merugikan.
Selain itu, jari yang digunakan untuk mengetik atau mengunggah juga harus bijak. Jangan mudah terhasui untuk menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
…..وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya…” (QS. Al-Isra: 36). Mengingat kecepatan informasi yang dapat menyebar, kehati-hatian dalam memilih apa yang dibagikan sangat penting.
- Menghindari Fitnah dan Ghibah
Salah satu adab utama dalam sosial media adalah menghindari fitnah dan ghibah. Fitnah adalah menyebarkan berita palsu atau tidak benar, sementara ghibah adalah menggunjing orang lain di belakang mereka. Islam mengharamkan kedua hal ini, karena keduanya dapat merusak kehormatan seseorang dan menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba” (HR. Muslim).
Di dunia maya, hal ini bisa terjadi ketika seseorang dengan sengaja menyebarkan informasi yang tidak benar atau membicarakan keburukan orang lain tanpa bukti yang benar atau nyata. Oleh karena itu, umat Islam harus selalu berhati-hati dan bijaksana dalam berbicara atau menyebarkan informasi melalui sosial media.
- Menjaga Privasi dan Kehormatan
Islam sangat menjaga privasi seseorang. Dalam ajaran Islam, setiap individu memiliki hak untuk menjaga kehormatan dan privasinya. Oleh karena itu, dalam menggunakan sosial media, sangat penting untuk tidak membagikan hal-hal yang bersifat pribadi atau yang dapat merusak kehormatan orang lain. Menghormati batasan privasi orang lain adalah bagian dari akhlak yang baik dalam Islam. Sebagai contoh, memposting foto atau video tanpa izin orang lain bisa melanggar privasi mereka, terlebih jika hal tersebut dapat membawa dampak negatif. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
…. وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ…
“…Janganlah kamu merusak diri kalian dengan tanganmu sendiri…” (QS. Al-Baqarah: 195). Menghormati privasi orang lain adalah bagian dari menjaga adab bersosial media.
- Menebar Kebaikan dan Dakwah
Sosial media juga bisa menjadi alat yang sangat baik untuk menebarkan kebaikan dan dakwah Islam. Umat Islam dianjurkan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan, saling mengingatkan dalam kebenaran, dan berbagi ilmu yang bermanfaat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
…وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ….
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” (QS. Al-Ma’idah: 2).
Melalui sosial media, umat Islam bisa menyebarkan ayat-ayat Al-Qur’an, hadits, atau nasihat yang mengarah pada perbaikan diri dan kehidupan umat manusia. Hal ini bisa menjadi bentuk amal jariyah yang pahalanya terus mengalir selama informasi tersebut bermanfaat bagi orang lain.
- Tidak Terlalu Bergantung pada Sosial Media
Islam mengajarkan untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup, termasuk dalam menggunakan sosial media. Menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya dapat menyebabkan seseorang lupa akan kewajiban-kewajiban yang lebih penting, seperti ibadah dan interaksi langsung dengan keluarga. Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara tanda kebahagiaan seorang hamba adalah kecukupannya dengan apa yang ia miliki dan menjauhi hal-hal yang tidak perlu” (HR. Al-Tirmidzi).
Oleh karena itu, meskipun sosial media memberikan manfaat, umat Islam perlu menjaga agar penggunaan sosial media tidak mengganggu kewajiban ibadah atau hal-hal yang lebih penting.
Dengan mengikuti adab-adab diatas sosial media dapat menjadi sarana yang bermanfaat dan mendatangkan pahala bagi penggunanya. Amin Allahumma Aamiin. (R²M)