KMD: Mencetak Generasi yang Disiplin dan Bertanggung Jawab

0
277

Jember- Pada hari Jumat tanggal 26 September 2024 Kegiatan Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) di Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember resmi dimulai. Kursus Mahir Tingkat Dasar sendiri memiliki pengertian kegiatan yang mengarah kepada pendidikan dan pengajaran yang bertujuan mencetak calon pembina Pramuka dengan memberikan materi-materi Dasar Kepramukaan.

Sementara peserta KMD yang ikut berpartisipasi berjumlah 98 peserta yang terdiri dari kelas 5 Madrasatul Mu’allimin dan Mu’allimat Al-Islamiyah. Biasanya kegiatan tersebut dimulai dengan lari, senam dan sarapan pagi agar kondisi kesehatan santri dan santriwati selalu terjaga. Kemudian dilanjutkan dengan upacara, pemberian materi, adu yel-yel, penjelajahan alam, dll. Oleh sebab itu Kursus ini memberi bekal ilmu pengetahuan dasar dan pengalaman-pengalaman praktis untuk membina pramuka dalam satuan pramuka yang meliputi perindukan siaga, penggalang, penegak dan rancana pandega. 

Terdapat beberapa metode untuk mencapai tujuan dan sasaran KMD yang telah tercantum dalam panduan KMD yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 200 tahun 2011 yaitu:

  1. Dinamika Kelompok
  2. Diskusi kelompok 
  3. Curah gagasan 
  4. Metta Plan (Country Fair)
  5. Study kasus
  6. Kerja Kelompok
  7. Demonstrasi
  8. Bermain Peran
  9. Presentasi
  10. Bola Salju (Snow Balling)
  11. Debat
  12. Fish Bowl
  13. Class Student Have
  14. Simulasi
  15. Base metode
  16. Berbagai kegiatan praktek
  17. Open forum
  18. Rencana Tindak Lanjut (RLT) / Action Plan
Baca Juga :  Podcast bareng Ustadzah Queen, Sajikan Tips Luar Biasa untuk Bisa Kuliah di Luar Negeri

Pola proses pembelajaran dalam Kepramukaan menurut Bapak Pandu Dunia tidak berpusat pada pendidik akan tetapi kepada peserta didik. Maka pendidik tidak berperan sebagai dominator. Namun berubah menjadi fasilitator. Sementara, strategi pembelajaran yang diterapkan adalah Do-Look-Learn

Selama KMD dilaksanakan para peserta mempelajari dasar-dasar pramuka. Termasuk sejarah dan prinsip-prinsip kepramukaan. Selain itu kegiatan ini mewariskan rasa tanggung jawab, kemandirian, dan peduli terhadap alam. Kursus pembina ini dibagi menjadi empat jenjang yaitu:

  1. Kursus Dasar A
  2. Kursus Dasar B 
  3. Kursus Mahir I
  4. Kursus Mahir II (Mahir lengkap)

Untuk Kursus Mahir II diganti menjadi dua jenjang yakni Kursus Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Mahir Lanjutan (KML). 

Sedangkan, terdapat beberapa aspek dalam metode kepramukaan untuk mendorong pendidikan kepramukaan diantaranya adalah:

  1. Alam Terbuka

Alam terbuka dalam pendidikan kepramukaan memiliki peran sebagai tempat belajar, konteks belajar dan wahana belajar. Karena menganut sistem pembelajaran secara outdoor.

2. Belajar dengan Melakukan (Learning by Doing)

Metode satu ini memiliki sebuah prinsip yaitu belajar dengan melakukan pekerjaan. Sehingga manfaat yang didapat peserta didik dapat belajar dari sebuah pengalaman. Anak didik mendapatkan kesempatan untuk mencoba, praktik, dan berkreasi.

3. Sistem Berkelompok

Sebenarnya, sudah menjadi kebiasaan manusia hidup secara berkelompok. Karena manusia merupakan makhluk sosial. Oleh karena itu terjadi interaksi sosial, interaksi fisik, dan juga interaksi psikis. Belajar dalam lingkup kelompok dapat meningkatkan kecepatan belajar, sebab terjadi kerjasama tim

Baca Juga :  Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Adakan Program Tahfidzul Qur’an

4. Tanda Penghargaan

Tanda penghargaan memiliki peranan penting dalam pramuka. Fungsi dari hal tersebut adalah untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. Maka setiap keberhasilan dari setiap usaha diberikan penghargaan. 

5. Kiasan Dasar

Kiasan Dasar dalam pendidikan ini memiliki peran sebagai sarana pemudahan, pemaknaan, penguatan, penyimbolan dan sebagai skenario proses mengajar. Hal ini akan memudahkan peserta didik dalam memahami setiap materi.

6. Satuan Terpisah

Dengan adanya pengelompokan gender rasa percaya diri tiap peserta akan meningkat. Jadi, peserta laki-laki akan dilatih oleh pembina laki-laki sebaliknya peserta perempuan dengan pembina perempuan.

7. Kehadiran Orang Dewasa

Seorang pembina memiliki peran sebagai fasilitator, organisator, dan motivator. Sehingga kegiatan belajar mengajar dalam konteks kepramukaan terpola dan tertib.

Setelah melakukan penelitian. Ternyata Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember merupakan satu-satunya pondok modern yang menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar di kawasan daerah tapal kuda. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu calon pendidik pramuka. Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat mencetak kader pembina yang berkualitas. (RB/Qr)

PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here