Jawa Timur – Universitas Al-Azhar adalah salah satu pusat pendidikan sastra arab, yang didirikan oleh Abu Tamim Ma’add Al-Muiz Li-Din Allah. Universitas ini merupakan universitas tertua no 2 sedunia yang masih beroperasi. Universitas Al-Azhar didirikan sekitar tahun 970- 972 M, di Kairo, Mesir.
26 juli 2024 di Pondok Pesantren Baitul Arqom menyelenggarakan Expo Campus pada jam 15:30 s/d 17: 20 WIB. Bertempat di Gedung Auditorium KH. Masykur Abdul Mu’id, LML acara ini sukses digelar, dan dihadiri oleh segenap ustadzah pengabdian serta kelas 6 MMaI.
Proses acara ini digerakkan oleh beberapa bagian, yakni MC sebagai pemandu acara, Moderator sebagai yang mengelola jalannya sebuah forum, serta narasumber yang memberikan informasi data dan fakta serta menjawab pertanyaan-pertanyaan. Pada kesempatan kali ini Pondok mengundang narasumber yakni Al-Ustadzah Nafis yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember yang telah menamatkan studinya dari Al-Azhar University, Cairo. Beliau juga angkatan ke-29 Madrasatul Muallimaat al-Islaamiyyah (MMaI).
Kegiatan Expo Campus semacam ini dapat membantu kita dalam menggali sebuah informasi tentang dunia perkuliahan. Mulai dari test dan jalur masuk, beasiswa, sumber pembiayaan, mengenal beberapa macam fakultas termasuk fakultas yang kita inginkan.
Adapun beberapa contoh jalur masuk ke universitas Al-Azhar Kairo Mesir, adalah sebagai berikut:
- Jalur Kemenag
- Jalur LPPD Jawa Timur ( Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah)
- Jalur PBNU
- Jalur Kedutaan Besar
- Jalur Prestasi
- PBSB Ditpontren
- PBNU
- dan lain-lain
Masing-masing jalur memiliki persyaratannya sendiri-sendiri. Ada yang bersyarat hafalan Al-Quran minimal 2 Juz. Yang jelas, seluruhnya ada tes Bahasa Arab untuk mengetahui seberapa dalam penguasaan komunikasi Bahasa Arabnya. Masing-masing jalur juga bisa diakses melalui laman online sehingga bisa kita siapkan apa saja persyaratan yang diperlukan dari sekarang.
“Untuk mengambil jalur beasiswa, teman-teman bisa mempersiapkan nilai dari sekarang, karena yang diperlukan nilai minimal 7,5,” tutur Al-Ustadzah Nafis.
Acara ini bisa membuat calon Mahasiswa Baru (Maba) lebih semangat dan mempersiapkan diri lebih matang untuk bisa melanjutkan kejenjang perkuliahan. Diakhir acara ini ada sesi tanya jawab dan kuis. Kuis tersebut juga melatih memori dan pemahaman para santri dan ustadzah pengabdian terkait dengan materi yang disampaikan.
Harapan kami para santri/santriwati bisa lebih semangat dalam menuntut ilmu hingga setinggi mungkin, entah itu di dalam maupun di luar negeri. Karena hal demikian juga merupakan syiar pondok.
اطلب العلم ولو با لصين
“Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri china”. (Rsm)