Alhamdulillah! Pemberangkatan Jamaah Umroh di Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember

0
115

Jember- Pada hari Rabu tanggal 19 Februari 2025 Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember memberangkatkan sejumlah 17 jamaah Umroh. Hal ini diawali dengan upacara kecil sebagai simbol pemberangkatan, diantaranya adalah nasehat, doa dan foto bersama. Oleh karena itu, acara ini menjadi suasana haru. Pasalnya, para jamaah harus berpisah dengan keluarga selama beberapa hari. 

Pergi menuju ke tanah suci untuk melakukan ibadah baik haji maupun umroh adalah impian bagi seluruh umat muslim. Namun, dibalik itu banyak sekali persiapan yang harus dilakukan secara matang. Baik secara finansial maupun hal lainnya. Sebelum melakukan ibadah ini, para jamaah wajib mengetahui tata cara dan rukun umroh agar menjadi ibadah yang sempurna. 

Apabila kita melaksanakan ibadah umroh berarti kita sudah mengetahui cara dan rukun umroh. Pasalnya sebagai jamaah umroh kita harus mengetahuinya sebelum melaksanakannya, diantaranya adalah:

  1. Menuju Miqat

Minat adalah ketentuan waktu dan tempat yang telah ditetapkan untuk melaksanakan ibadah umroh. Maka, para jamaah bersama-sama menuju Miqat untuk memulai ihram dan berniat umroh.

2. Memakai Pakaian Ihram

Tata cara umroh yang selanjutnya adalah memakai pakaian ihram. Terdapat sedikit perbedaan pakaian ihram laki-laki dan perempuan, yaitu dua helai kain putih bagi laki-laki. Namun, bagi perempuan lebih bersifat sederhana, yakni menggunakan pakaian yang sopan dan tidak menggunakan perhiasan serta tidak menyerupai laki-laki. 

3. Ihram

Menurut buku Petunjuk Praktis Manasik Haji dan Umrah karya Abu Abdillah kalimat yang dilanjutkan adalah:

لَبَّيْكَ عُمْرَةً

“Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umroh”

Tidak ada ketentuan shalat khusus ketika melakukan ihram. Apabila mendapati waktu shalat fardhu sebelum melaksanakannya, maka lebih baik melakukan shalat terlebih dahulu. 

Baca Juga :  Isra' Mi'raj: Totalitas Bentuk Cintanya Rasulullah Kepada Umatnya

4. Mengucapkan Talbiyah hingga Melihat Ka’bah

Setelah melakukan Ihram dengan mengucap “لَبَّيْكَ عُمْرَةً,” para jamaah diwajibkan untuk membaca talbiyah yang berbunyi:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ

“Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,”

Terdapat sedikit perbedaan ketika melaksankaan kegiatan ini, yaitu bagi laki-laki dianjurkan untuk meninggikan suara. Namun, bagi perempuan dianjurkan untuk melirihkannya.

5. Memasuki Masjidil Haram

Terdapat sunnah sebelum memasuki Masjidil Haram yaitu dianjurkan untuk mandi dan masuk dengan kaki kanan seraya mengucapkan doa:

أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu.”

6. Menuju Ka’bah dan Tawaf Sebanyak Tujuh Kali

Setelah memasuki Masjidil Haram maka selanjutnya adalah menuju Hajar Aswad seraya mengucapkan “Allahuakbar” atau “Bismillahiallahuakbar”. Kemudian mengusap dengan tangan kanan serta menciumnya pada setiap putaran. Apabila tidak mampu maka cukup mengusap dan mencium tangan yang menyentuh Hajar Aswad. Jika masih tidak memungkinkan, maka cukup mengisyaratkan dengan tangan tanpa menciumnya. 

Baca Juga :  Dekorasi Unik PG 2018, Siapa Sangka Santri Usia 15 Tahunan Yang Membuatnya?

Tawaf dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Pada tiga putaran pertama disunahkan untuk berlari-lari kecil. Sedangkan di empat putaran terakhir jalan biasa. Kemudian jamaah disunahkan untuk shalat sunah tawaf dua rakaat yang bertempat di belakang makam Ibrahim lalu meminum air zamzam dan menyiram ke kepala. 

7. Sa’i

Sa’i merupakan kegiatan lari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh putaran. Setelah mendekati bukit tersebut, maka jamaah disunahkan untuk membaca surah Al-Baqarah ayat 158.

Kemudian di Bukit Shafa, jamaah dianjurkan untuk menghadap Ka’bah dan membaca doa berikut ini:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ

“Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian,”

8. Tahallul

Tata cara umroh yang terakhir adalah tahallul atau memotong rambut. Bagi laki-laki diwajibkan untuk memotong seluruh rambut. Namun, bagi perempuan hanya sepanjang ruas jari. Hal ini dilaksanakan setelah melaksanakan Sa’i. 

Umroh merupakan suatu kegiatan atau ibadah yang bertujuan untuk menyempurnakan agama. Tata cara umroh dilakukan secara berurutan. Apabila terdapat salah satu dari tata cara di atas yang tidak terpenuhi, maka tidak dianggap sah. Namun, kita berharap seluruh jamaah melaksanakan seluruh rangkaian umroh secara husnul khotimah. (Rb/Qr)

PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here