Pesona Karnaval: Dari Segi Positif Hingga Negatif 

0
1086

Jember- Karnaval budaya diselenggarakan dengan tujuan melestarikan keunikan di setiap daerah. Terbukti acara ini mampu menarik perhatian pasang mata untuk datang melihat sampai akhir acara. 

Sebagai contoh Kota Jember. Menurut sejarah kota ini disebut dengan Kota Karnaval dikarenakan menggalang sebuah pawai atau parade yang disebut JFC (Jember Fashion Carnaval). Pasalnya tujuan diselenggarakannya agenda ini adalah sebagai sarana edukasi masyarakat dan industri pariwisata. Bahkan untuk saat ini JFC sudah berada ditingkat international. Oleh karena itu Menteri Pariwisata menetapkan Jember sebagai Kota Karnaval. 

JFC saat ini menjadi barometer karnaval di Indonesia. Terbukti dapat memotivasi daerah lain untuk menyelenggarakan karnaval yang serupa. Peserta akan mendapatkan pelatihan agar dapat menciptakan busana yang sedemikian menarik dan dapat memperagakannya seperti model international. Sehingga JFC mengalami komodifikasi yaitu bertransformasi menjadi event layak jual. 

Even ini digelar setiap tahun dimulai tahun 2003. Pada tahun 2024 tema yang akan diusung adalah Algorith: Beyond Binary of Our Story. Adapun defile yang akan ditampilkan adalah Wayang, Versailles, Fairy, Rio Carnaval, Chess, Jember, Beta Fish, Zodiac, Climate Change dan Media. Rute catwalk ini sejauh 3,6 kilometer sepanjang alun-alun Jember sampai GOR PKPSO Kaliwates. JFC mendapatkan rekor peringkat ke-3 karnaval terbesar di dunia. 

Tak sedikit orang yang menonton karnaval ini. Bagi mereka yang mempunyai kantong tebal rela membeli tiket untuk melihat JFC. Akan tetapi berbeda dengan kalangan kantong tipis mereka sampai rela ngamper dijalan dan panas-panasan untuk melihat JFC. Namun terdapat pihak yang menjadikan kesempatan ini sebagai ajang fashion dan terdapat pula yang menjadikannya sebagai sarana tindakan kriminal. 

Saya sendiri merasakan pengalaman tersebut. Ceritanya, saya pernah melihat JFC, dan sangat terpukau dengan busana yang diperagakan. Beraneka ragam seni dan bentuk yang ditampilkan. Bahkan terdapat seorang model yang memakai make up cosplay hewan. Akan tetapi dibalik pengalaman saya ini terdapat pengalaman pahit yaitu HP saya hilang. Ketika saya lengah dalam kerumunan pengunjung kemungkinan besar disaat itulah sang copet beraksi.

Baca Juga :  MERIAH : Alumni Gelar Expo Kampus

Pengalaman lainnya juga dirasakan oleh teman saya. Ketika Dia melihat JFC tasnya ketinggalan, dimana didalamnya terdapat hp dan dompet. Maka ketika ingat Dia langsung kembali. Sungguh naas dikarenakan kecerobohannya tasnya masih ada akan tetapi isi tasnya kosong. Padahal jarak waktu antara keduanya hanya sekitar 3 menit. 

Disamping adanya tindak kriminal, even karnaval sering menjadi tameng bagi kelompok LGBT. Tentu dalam Islam, hal ini sangat tidak diperbolehkan. Ada laki-laki yang ber-make-up dengan dandanan yang cantik jelita layaknya perempuan, begitu pula dengan kostum yang dikenakan. Sesungguhnya hal demikian telah jelas dilarang dalam hadits Qudsi disebutkan:

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).

“Even seperti ini sangat menarik dan dapat menjadi spot wisatawan untuk berkunjung. Namun seribu sayang jika terdapat laki-laki yang menjadi perempuan. Mengapa mereka tidak berpenampilan sesuai kodratnya saja?,” tutur salah satu pengunjung.

Selain itu, sisi negatif lain juga dirasakan oleh para orang tua. Ibu Fatimah, misalnya, Ibu 2 anak ini sempat berkeluh kesah, “Saya sudah mengeluarkan uang 700 ribu untuk biaya kostum dan make up acara karnaval anak saya yang pertama. Belum sang adik yang meminta membeli jajan”

Kisah lain juga dialami oleh Ibu Sulis. “Saya sudah melarang anak saya ikut karnaval. Karena saya takut ibadahnya ditinggalkan. Oleh karena itu anak saya menangis sampai tidak mau makan. Alhasil karena tidak tega saya izinkan. Benar saja, dugaan saya terjadi. Pada saat sholat Maghrib acara pun belum selesai sehingga dia meninggalkan sholat dhuhur, ashar dan maghrib”. 

Baca Juga :  KHUTBAH JUMAT: "Niatkan Semua Pekerjaan untuk Ibadah"

Kesedihan lain juga diutarakan oleh Bapak Amsari sebab Ia tidak bisa melewati jalan utama karena faktor ditutupnya akses untuk rute karnaval. “Jika saya tidak melewati jalan utama, dimana saya harus mencari jalan lagi. Saya seorang supir truk besar. Saya tidak diperbolehkan melewati jalan-jalan kecil karena bisa merusak aspal. Jika hanya satu kali kemungkinan tidak menyebabkan masalah, tapi kegiatan seperti ini bisa sebulan penuh

Di sisi lain, karnaval memiliki hal positif bagi beberapa pedagang kecil. Karnaval yang tidak hanya diselenggarakan di wilayah kota saja, akan tetapi di setiap desa juga menyelenggarakan karnaval. Dimana biasanya tidak ada ujung habisnya antar desa. Bahkan bisa jadi 1 bulan penuh diisi dengan kegiatan ini. Hal ini sangat digemari oleh pedagang keliling dan soundman atau sound engineer dan pihak-pihak lainnya. Mengapa demikian? Karena pedagang keliling tidak perlu keliling menawarkan barang dagangannya,  mereka hanya perlu mencari tempat yang strategis. Dan soundman sangat senang sebab mendapatkan penghasilan yang cukup besar dari job yang didapatkan setiap harinya.

“Kalau ada acara seperti ini saya tidak perlu mengeluarkan banyak cuan untuk isi bensin. Satu liter pun bisa untuk pulang-pergi bahkan masih sisa. Saya hanya perlu mencari tempat. Selanjutnya pembeli akan datang sendiri menghampiri,” kata pedagang cilok keliling.

Dari penelusuran penulis mengenai perspektif tentang karnaval, maka dengan ini bisa disimpulkan bahwa ternyata karnaval lebih banyak memiliki dampak negatif daripada positif. Ada satu poin yang penulis harapkan bahwa sebagai sesama Muslim, wajib untuk mengingatkan shalat jika sudah masuk pada waktunya. Karena hukum shalat adalah wajib, bagaimanapun alasannya. Wallahu a’lam bisshawwaab.

.(Rb/*)

PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here