Balung – Pasca kembalinya seluruh santriwati dari liburan ramadhan dan hari raya yang bersamaan dengan kenaikan kelas, maka dengan itu berganti pula kepengurusan di Kampus Putri Pondok Pesantren Baitul Arqom. Sebagaimana sunnah pondok, bahwa seluruh santriwati kelas 5 mendapatkan amanah baru sebagai mudabbir (red. pembimbing).
Dari segi tanggung jawab, mudabbir mendapatkan amanah untuk dirinya sendiri dan untuk membimbing anggota-anggota kamarnya. Seperti: untuk tidak berlaku sebagaimana anggota biasanya, harus bisa bersikap lebih dewasa dan berwibawa, menyelesaikan masalah-masalah adik-adik kelasnya serta ada beberapa orang yang juga mendapatkan amanah sebagai pengurus rayon.
Hadir Bapak Wakil Pengasuh Pondok Putri, Al-Ustadz H. Ismat Syauqi M.E.I, mengesahkan pengurus-pengurus rayon kampus putri. Pesan beliau, sudah menjadi sunnah pondok untuk mewariskan estafet kepemimpinan di pondok, menjadi butir-butir kerja dalam panca jangka pondok, yaitu kaderisasi. Kaderisasi ini wajib dilaksanakan, karena sebagaimana pepatah, ‘Patah tumbuh, hilang berganti, mati satu tumbuh seribu’. Manusia boleh mati, pondok harus hidup selamanya, al-ma’hadu laa yanamu abadan.
Pengurus-pengurus rayon ini berkewajiban untuk mengontrol dan melaksanakan program kerja yang telah disepakati, membantu Pimpinan Pondok untuk mendidik santriwati-santriwati. Harapannya, seluruh kader dapat mendapatkan pengalaman, ilmu dan jiwa kepemimpinan dalam berorganisasi, hal ini yang sangat jarang didapat oleh anak muda saat ini. (Admin)
