Melestarikan dan Mengembangkan Warisan Budaya Batik

0
104

Jember- Pada tanggal 2 Oktober merupakan salah satu hari yang memiliki kesan bahkan termasuk salah satu hari penting bagi kita semua sebagai warga indonesia. Pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Batik Nasional

Indonesia dengan kekayaannya yang beragam dan terkenal di seluruh dunia, salah satunya adalah batik. Batik merupakan salah satu seni dan teknik pewarnaan kain dari Indonesia. Batik tradisional menggunakan teknik malam, dimana lilin digunakan untuk menutupi bagian kain agar tidak terwarnai. Hal ini melibatkan beberapa proses tahapan yakni, menggambar pola, mewarnai, mencuci kain, dan lain sebagainya.

Batik juga memiliki berbaga jenis teknik seperti batik tulis, batik cap, dan batik printing. Di dalam motif batik pasti memiliki filosofi yang berbeda, setiap daerah memiliki khasnya masing-masing, adapun beberapa jenis, filosofi batik serta daerahnya, antara lain sebagai berikut:

Motif batik ini berasal dari Solo dan Yogyakarta, dan memiliki makna keragaman dan keindahan. Kata “sekar jagad” berasal dari kata “kar” dalam bahasa Belanda yang berarti peta, dan “jagad” dalam bahasa Jawa yang berarti dunia. 

Motif batik ini menggambarkan ombak di laut selatan Yogyakarta yang mengenai tebing karang. 

Baca Juga :  KH.M. Akrim Mariyat : KH. Masykur Abdul Mu'id Itu Sahabat Saya

Batik ini berasal dari Yogyakarta dan memiliki makna menambal atau memperbaiki sesuatu yang rusak

Motif batik ini berasal dari Yogyakarta dan memiliki makana kesempurnaan, kemurnian, dan kesucian. 

Motif batik ini khas Papua, dan menggambarkan kreativitas, semangat, serta keberanian masyarakat Papua. 

Motif batik ini berasal dari Cirebon, dan melambangkan pemberian harapan akan turunnya hujan yang penting untuk menyuburkan pertanian. 

Motif batik ini berasal dari Suku Baduy di Banten, dan menyimpan filosofi tentang kedekatan manusia dengan alam sekitar.

Motif batik ini berasal dari Surakarta dan memiliki melambangkan harapan agar anak yang memakai motif ini kelak memiliki rasa cinta kasih kepada sesama, alam lingkungan dan kepada makhluk ciptaan Tuhan 

Motif batik ini berasal dari Yogyakarta dan Surakarta dan melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan kharisma para raja Jawa

Motif batik ini berasal dari kabupaten Magetan yang melambangkan persatuan dan kekuatan. Motif ini mengajarkan untuk hidup bersamadan rukun antara sesama manusia 

Batik ini berkembang pesat dipulau Jawa terutama di Yogyakarta dan Surakarta, karena hal ini merupakan sebagian dari tradisi keraton. Batik juga telah diyakini sejak era Majapahit (pada abad ke 13 sampai abad ke16). Pada abad ke 19 batik sudah dikenal secara internasional bahkan sudah menarik perhatian para seniman Eropa. Pada saat itu juga batik mengalami modernisasi dengan cara memperkenalkan motif dan teknik terbaru di Indonesia.

Baca Juga :  TAHRIRI: Ujian Kemandirian Akademik Santri

Batik diakui oleh UNESCO sebagai warisan Takbenda pada tahu 2009. Pada saat itu batik juga diakui bersama dengan beberapa unsur budaya lainnya, seperti wayang keris, tari Saman, dan noken sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Hari Batik Nasional bukan hanya sekedar peringatan, momen tersebut adalah salah bukti kecintaan kita terhadap budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Momen ini bisa kita gunakan untuk lebih mengenalkan batik sebagai simbol identitas dan kreativitas bangsa serta mendukung dan mendorong industri lokal. Acara ini juga bisa membuat batik lebih diakui secara global. Semoga warisan budaya kita bisa selalu berkembang. Kita sebagai penerus bangsa harus bisa menjaga, melestarikan bahkan mengembangkannya.(R²M/Qr)

PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here