“Bulan Syawal: Momentum Naik Kelas Iman, Bukan Sekadar Kembali Fitri!”

0
160
Jember- Bulan Syawal bukan hanya penanda berakhirnya Ramadhan. Ia adalah awal dari perjalanan baru bagi seorang hamba yang ingin benar-benar naik kelas dalam keimanan. Banyak yang mengira bahwa ibadah “besar-besaran” hanya untuk Ramadhan. Padahal, Syawal adalah ujian konsistensi.
Setelah sebulan penuh ditempa dalam puasa, tahajud, dan tilawah, Syawal hadir sebagai lapangan ujian: apakah kita benar-benar berubah, atau hanya sementara?
1. Syawal: Bukti Keberhasilan Ramadhan

Nabi ﷺ bersabda:

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa Syawal bukan masa istirahat, tapi masa melanjutkan amal. Bahkan, ganjarannya luar biasa: seperti puasa setahun penuh!
2. Momen Membuktikan Komitmen Iman

Di bulan Ramadhan, semua orang semangat: masjid ramai, sedekah mengalir, zikir menggema. Tapi Syawal mengajarkan kita sesuatu yang lebih dalam: istiqamah.

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata:

“Balasan orang yang beramal baik di Ramadhan adalah diterimanya amal itu dengan tanda utama: semangat beribadah tetap berlanjut di Syawal dan bulan-bulan berikutnya.”

3. Syawal: Simbol Kemenangan Spiritual

Hari Raya Idul Fitri sering disebut juga sebagai “Yaum al-Ja’izah” – hari pemberian hadiah. Tapi hadiah yang sebenarnya bukan baju baru atau kue lebaran, melainkan hati yang kembali bersih dan semangat yang diperbarui. Maka, Syawal menjadi simbol: “Kita sudah menang, tapi pertarungan baru dimulai!”

4. Amalan Utama di Bulan Syawal

Berikut beberapa amalan yang bisa kita jaga di bulan Syawal agar tetap berada di jalur iman:

  • Puasa 6 hari Syawal
  • Menjaga salat malam (walau tidak sebanyak Ramadhan)
  • Memperbanyak sedekah dan silaturahmi
  • Mengulang hafalan atau kajian yang pernah kita kejar di Ramadhan
  • Menata niat dan resolusi ruhiyah untuk 11 bulan ke depan
Sedangkan, di Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember, mengawali Kegiatan Belajar Mengajar kembali di bulan Syawal, para santri dan santriwati bersiap menghadapi Ujian Tengah Semester. Mohon doanya agar seluruh civitas dapat menjalankan amanah dengan sebaik mungkin juga untuk para santri agar dapat belajar dengan baik dan mendapat nilai yang maksimal.
Bulan Syawal adalah panggilan untuk melanjutkan revolusi jiwa. Jangan jadikan Ramadhan hanya sebagai euforia sesaat. Jadikan Syawal sebagai start baru yang lebih kuat. Karena hamba sejati, bukan hanya kuat di bulan mulia—tapi istiqamah sepanjang tahun. (*)
Baca Juga :  MENYENTUH: Penutupan Amaliyah Tadris, Siswa Akhir Berikan Kesan & Pesan
PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here