Balung – Kamis siang itu panas sekali, awan belum sekali menampakkan mendung sebagai tanda-tanda akan datangnya hujan. Angin masih bersiul dari hulur ke hilir, di iringi untaian daun yang jatuh dari dahannya.
Namun, di kejauhan sana, tepat di lapangan hijau Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung, berdiri megah bangunan unggun api yang terdiri dari rontokan kayu-kayu mahoni, tersusun rapi untuk dinyalakan apinya pada malam hari. Sudah berdiri kemah-kemah untuk berteduh bagi para santri, serta hentakan gelombang nyanyian santri yang mengelilingi lapangan hijau hingga sore itu. Sepertinya, alam sudah mulai menikmati sajian-sajian dari rentetan Perkemahan Kamis Jumat tahun 2017.
Acara pramuka tahunan ini diikuti sekitar 500 santri, dari siswa-siswa MMI, Mts, dan SMP (lembaga dalam naungan Balai Pendidikan Pondok Pesantren Baitul Arqom). Seluruh kegiatan adalah masukan dari para santri, diikuti oleh santri, dilaksanakan oleh santri dan untuk santri sehingga semua hasilnya akan kembali kepada para santri.
Ada kegiatan olah fisik, olah kreasi, olah kekompakan, olah jiwa dan raga, olah kecerdasan, olah ketepatan, olah spiritual dan olah kedisiplinan. Kegiatan yang dihimpun juga berasal dari pelajar kepramukaan, keislaman, ilmu pengetahuan alam dan sosial, serta kepondokan. Semua melebur menjadi satu dalam nuansa yang rekreatif bagi santri.
Malamnya, ada acara seni yang di buka oleh Bapak Pimpinan Pondok KH. Masykur Abdul Mu’id LML dengan diawali oleh do’a dan ditandai pembakaran unggun gembira. Hal ini sebagai wujud bahwa unggun gembira adalah tempat berkumpulnya seluruh manusia menjadi satu ketika malam sudah menjadi gelap. (Admin).