Balung – Dalam kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember ada beberapa pelajaran yang dianjurkan untuk belajar sambil praktek salah satunya adalah pelajaran Kimia. Karena jika hanya dalam bentuk materi saja, mungkin tidak semua bisa paham dengan apa yg dipelajari. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini, al-Ustadzah Wuri Handayani sebagai pembimbing bidang studi Kimia bersama santriwati kelas 5 melakukan eksperimen uji elektrolit di ruang laboratorium IPA.
Adapun persiapan alat uji elektrolit seperti lampu dan zat elektrolit kemudian penjelasan mengenai langkah-langkah kerjanya, seluruh santriwati yang mengikuti tampak antusias untuk segera mempraktikkannya. Pada praktikum kali ini, disiapkan beberapa zat elektrolit berupa air, garam, gula, madu, cuma, dan lain-lain.
Al-Ustadzah Wuri menyampaikan bahwa tidak semua bahan bisa berhasil menghidupkan sebuah lampu. Seperti pada larutan gula, karena atom-atom gula tidak dapat berubah menjadi ion-ion bermuatan listrik sehingga lampu tidak bisa nyala. Berbeda dengan larutan garam yang bekerja sebaliknya, karena atom garam dapat berubah menjadi ion bermuatan listrik dan ion inilah yang meneruskan arus listrik dari sumber menuju lampu sehingga dapat menyala.
Jika kita mengalami kegagalan dalam praktek, itu bukanlah hal yang jarang dialami oleh seluruh manusia. Melainkan hal ini terjadi karena kurangnya teliti dan mungkin kurang memahami bagaimana langkah-langkah yang benar. Adanya guru/pembimbing dalam suatu praktikum adalah untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh santriwati sehingga praktek bisa berjalan dengan lancar dan bermanfaat.
Adanya kegiatan eksperimen berkala di laboratorium IPA ini tentunya menjadi suatu hal yang menyenangkan bagi para santri juga menjadi daya tarik bagi Pondok Pesantren Baitul Arqom Jember. (Ail/Qr)
