Jarrib wa Laahidz Takun Arifan: Cobalah dahulu, Maka Kau akan Tahu

0
2943
Pesantren Jember
Pesantren Jember

Balung- “Terlalu banyak dari kita yang tidak mewujudkan impian karena takut untuk menjalaninya.” – Les Brown. 

Kutipan di atas menjelaskan bahwa mimpi yang terkubur jika tidak diwujudkan akan terbengkalai sia-sia. Hanya sebatas angan, ingin menjadi dokter, polisi dll, ingin memiliki masa depan yang cerah namun tak ada usaha untuk mewujudkannya. Lantas bagaimana cara menggapai dan mengabulkan cita-cita dan masa depan yang gemilang? Yaitu dengan mencoba, semua orang dapat melakukannya. Mencoba suatu hal baru bukanlah sesuatu yang merugikan atau bahkan membuang-buang waktu, justru hal tersebut bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Dengan mencoba hal-hal baru, diri ini akan banyak belajar dari pengalaman dan pengetahuan yang didapat. Namun cenderung anak jaman sekarang lebih memilih jalur instan. Mereka malas dan terkadang takut untuk mencoba, dengan beralasan takut gagal. Padahal jika difikir kembali, suatu kegagalan bukanlah sesuatu yang memalukan atau bahkan unsur yang membuat individu tidak maju. Justru kegagalan tersebut mampu menjadi pacuan seseorang untuk bangkit dan mencoba kembali. Karena dari suatu kegagalan manusia akan banyak belajar dan mengevaluasi untuk tahap selanjutnya yang lebih baik. 

Dalam hal ini kita dapat mengambil kisah hidup inspiratif dari seorang J. K Rowling. Seperti yang diketahui, novel Harry Potter sukses terjual laris di berbagai belahan dunia, bahkan novel tersebut diangkat oleh salah satu sutradara untuk dijadikan film. Namun siapa sangka jika ternyata di balik kisah suksesnya ia telah melewati banyak kegagalan. Naskah novel Harry Potter sudah ditolak 12 kali oleh berbagai tim redaksi, hingga akhirnya salah satu penerbit mengambil novelnya. Belum lagi permasalahan keluarga, ia harus menafkahi anak perempuannya seorang diri setelah bercerai dari suaminya. Meski ujian dan cobaan yang menimpanya bertubi-tubi, namun ia tak menyerah dan tetap berjuang serta mencoba hingga namanya masyhur terdengar di telinga jutaan umat dan karyanya sempat menjadi yang terlaris pada masanya. 

Baca Juga :  Ujian Syafahi dengan Penguji Ustadzah Pengganti

Jika dipikir-pikir kembali, tak ada kesuksesan tanpa adanya kegagalan. Indonesia saja mampu merdeka seperti sekarang ini dengan banyak kegagalannya. Misal lainnya, suatu pondok pesantren ingin terkenal, ingin menjadi besar, tak asal membangun lantas tersohor. Kemasyhuran suatu pondok dinilai dari mutunya, yang mana mutu tersebut dibentuk oleh santri itu sendiri dengan meningkatkan kualitas santri dan etos kerja atas berjalannya program-program pondok

Banyak kisah inspiratif yang dapat dijadikan pelajaran dari kehidupan seorang santri, karena di pondok pesantren anak dididik untuk tidak takut dalam mencoba. Contohnya dalam suatu kegiatan rutin di pondok yaitu muhadharah. Anak diajarkan tegas dalam mengambil sikap dan berani tampil di depan umum. Meski ada beberapa santri yang bermental ciut, namun dalam hal ini anak dibimbing dengan paksa dalam mentalnya agar tak takut mencoba segala sesuatu. 

Pesantren Jember
Pesantren Jember

Berawal dari anak mencoba untuk maju ke atas panggung tampil di hadapan teman-temannya, kemudian mencoba berpidato berbahasa dengan naskah yang dirancang sendiri. Apabila terdapat kesalahan anak harus bisa menerima kritikan dan sanggahan dari pembimbing, dengan tujuan pembelajaran dan perbaikan, agar kedepannya anak mampu membuat naskah pidato berbahasa yang baik dan membawakan pidato tersebut dengan benar. Dalam mahfudzot dijelaskan:

جرب ولا حظ تكن عارفا

Yang artinya: Cobalah terlebih dahulu baru kamu akan tau. 

Jika dalam sesuatunya kita tidak mau mencoba maka kita tidak akan pernah tau dan menjadi orang yang jahil. Mahfudzot diatas sama dengan suatu peribahasa yang berbunyi, “malu bertanya sesat dijalan.” Maka apabila kita ingin masa depan yang baik dan karier yang mulus janganlah ragu untuk mencoba. Mencoba mencoba dan mencoba adalah awal dan kunci kesuksesan. Bayi saja jika tidak dibiasakan dan tidak dicoba untuk berjalan maka selamanya ia tak akan pernah bisa berjalan. 

Baca Juga :  Bismillah! Pesantren Baitul Arqom Bersiap dengan Sistem Cashless

“Jangan pernah takut untuk mencoba karena dimana ada kemauan pasti ada kemudahan.”

Sebagai anak muda penerus bangsa sebaiknya janganlah kita mudah-mudah menyerah lantas mengambil segala sesuatu secara langsung. Maksudnya adalah terima jadi, terima hasil. Ingin jadi tentara harus berusaha melewati segala ujian dan tesnya. Bukannya meminta untuk segera diluluskan dalam ujian tanpa mengikutinya dan menjadi tentara secara tiba-tiba. Ingin menjadi orang kaya tetapi malas bekerja, ingin pintar tapi tidak mau belajar. Maka kehidupan yang dijalaninya hanyalah sebuah kebohongan. Tak akan pernah bisa seseorang belajar segalanya jika apapun keinginannya harus didapat secara instan. 

Keberanian dan kemauan sangat penting dalam hal ini. Karena tanpa kemauan hati ini tidak akan tergerak untuk mencoba dan mempelajari hal baru. Maka dari itu, jangan ada sekalipun keraguan dan rasa takut di dalam hati, karena Allah sendiri mengatakan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah Ayat 186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku adalah dekat.”

Dengan demikian, jelaslah sampai disini, bahwa Allah senantiasa mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang mau berusaha. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang tak pantang menyerah dan gigih dalam berjuang. Amiin. (Dgd/qr)

Informasi Pendaftaran Santri Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember
Informasi Pendaftaran Santri Pondok Pesantren Baitul Arqom Balung Jember
PENDAFTARAN SANTRI BARU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here