Jember – Menjadi seorang muslim dan muslimah yang baik tentunya tidak terlepas dari ajaran yang disampaikan para nabi kita terdahulu. Islam mengenal setidaknya ada 25 nabi dan rasul, salah satunya adalah nabi Idris. Berikut adalah kisah Nabi Idris yang sangat menginspirasi dan dapat dijadikan teladan bagi kita.
- Biografi Nabi Idris as.
Dalam cerita 25 Nabi, nabi Adam adalah nabi pertama dan juga manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Setelahnya ada nabi Idris yang merupakan salah satu keturunan dari nabi Adam. Generasi ke 7, anak dari Qabil dan Iqlima. Nabi Idris atau Akhnukh bin Yarid lahir di Babilonia.
Adapun sejumlah ulama berpendapat nabi Idris ini hidup kurang lebih sekitar 345 tahun. Beliau juga mengawali orang pertama yang mendapat wahyu dari Allah swt. melalui malaikat Jibril. Ketika itu beliau berusia 82 tahun.
Dilansir dari Republika.co.id, Dhurorudin Mashad menulis cerita tentang “Mutiara Hikmah Kisah 25 Nabi dan Rasul” dalam bukunya itu disebutkan Nabi Idris mendapat julukan dari Allah “Asadul usud” artinya Singa dari segala Singa.
Sikap gagah serta berani yang dimiliki membuat nabi Idris mendapatkan gelar ini. Dalam cerita lain juga disebutkan Nabi Idris memiliki julukan lagi selain Asadul asad yaitu: Harmasu al-Haramisah (ahli perbintangan).
Ibnu Abbas pernah berkata: “Daud adalah pembuat tameng, Adam seorang petani, Nuh merupakan seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit, dan Musa adalah pengembala”. Itulah salah satu keahlian yang dimiliki oleh beberapa nabi. Namun tidak hanya itu saja, masih banyak skill lain yang mereka miliki. Contohnya nabi Idris selain ahli dalam menjahit, beliau juga pandai merawat kuda, dan ahli dalam penjumlahan atau pintar matematika.
Agar kita menjadi seorang muslim yang baik, maka kita harus banyak meneladani perilaku dan sifat-sifat nabi terutama yang wajib diimani. Suatu contoh, dalam Al-Qur’an dijabarkan bahwa nabi Idris merupakan orang yang selalu sabar, senantiasa berpegang teguh kepada kebenaran dan tulus. Sifat-sifat tersebut termasuk aspek dasar kehidupan yang sangat penting. Kita harus menjadi orang yang selalu sabar agar segala sesuatu dalam hidup dapat dilalui dengan baik. Kita harus jujur, karena kebohongan jika terus dipupuk akan menjadikan hidup kita tidak tenang. Serta kita pun harus menjadi orang yang tulus, dengan begitu orang lain akan merasa nyaman berada di dekat kita.
Allah berfirman: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris dalam kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia seorang yang mencintai kebenaran. Dan seorang nabi, dan kami mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Q.S Maryam: 56-57)
- Kisah Persahabatan Nabi Idris dan Malaikat Maut
Pada pembahasan selanjutnya ada cerita nabi Idris yang bersahabat dengan akrab dengan malaikat. Malaikat Izrail dan nabi Idris adalah sahabat lama. Suatu ketika malaikat Izrail ini meminta izin kepada Allah SWT untuk mengunjungi nabi Idris, kemudian Allah SWT mengizinkan malaikat maut untuk pergi menemui sahabatnya.
Tak lama, suatu malam malaikat Izrail datang menemui nabi Idris dalam keadaan menyamar dan membawa banyak buah. Kemudian nabi Idris mempersilahkan malaikat Izrail untuk duduk. Setelah menerima buah yang dibawa oleh malaikat Izrail, nabi menyuguhkan kembali buah yang dibawa tersebut untuk dimakan, namun ditolak oleh malaikat Izrail.
Waktu empat hari berlalu malaikat Izrail tinggal dengan nabi Idris, malaikat ini tidak pernah menerima jamuan yang disuguhkan kepadanya, yang pada akhirnya membuat nabi Idris penasaran dan bertanya kepada malaikat Izrail.
“Siapakah engkau sesungguhnya wahai tuanku?,” tanya nabi Idris kepada malaikat maut, kemudian di jawablah oleh malaikat maut, “Aku meminta maaf sebelumnya wahai nabi Idris. Sesungguhnya aku adalah Izrail”. Jawaban malaikat Izrail membuat nabi Idris terkejut, untuk apa malaikat pencabut nyawa berkunjung menemuinya. Kemudian nabi Idris menanyakan beberapa pertanyaan lagi.
“Apa tujuanmu datang kemari? Apa kau ingin mencabut nyawaku?,” malaikat maut langsung menyangkal pertanyaan yang diajukan oleh nabi Idris kemudian menjelaskan tujuan datangnya malaikat Izrail untuk menemui nabi Idris, karena malaikat Izrail sangat merindukan salah satu nabi Allah ini. Malaikat pun pada awalnya mengutarakan niatnya kepada Allah swt., dan Allah mengizinkannya.
Setelah mendengar penjelasan itu, nabi Idris mengajukan suatu permintaan kepada malaikat Izrail. Yaitu nabi Idris ingin dicabut ruhnya kemudian dihidupkan kembali. Sebagian dari kalian pasti akan berpikir untuk apa nabi melakukan hal tersebut kalau akhirnya masih meminta untuk dihidupkan kembali. Tentunya hal tersebut dilakukan semata-mata tidak untuk main-main. Akan tetapi nabi Idris ingin tahu bagaimana sakitnya sakaratul maut yang dirasakan oleh orang-orang sebelum meninggal.
Malaikat Izrail tidak langsung menyetujui permintaan nabi, karena apapun yang dilakukan oleh malaikat Izrail merupakan perintah dari Allah swt. Namun tak lama itu kemudian Allah swt. menyetujui permintaan dari nabi Idris, lalu nabi Idris dicabut ruhnya oleh malaikat maut itu. Sang malaikat sangat tidak tega melihat sahabatnya kesakitan merasakan sakitnya sakaratul maut. Kemudian setelah nabi Idris meninggal, Allah swt. menghidupkannya kembali.
Setelah benar-benar sadar Nabi Idris sangat sedih memikirkan bagaimana umatnya menghadapi serta merasakan pedihnya sakaratul maut yang amat sangat. Semenjak saat itu nabi Idris as. kerap menggiring umatnya untuk senantiasa patuh kepada Allah, berbuat baik dan berada dalam lingkar kebaikan.
- Mukjizat dari Allah SWT
Menjadi manusia pilihan tentunya tidak mudah, untuk membedakannya tentu Allah akan memberikan penanda sebagai bentuk pembedaan tersebut. Orang-orang biasa menyebutnya mukjizat. Salah satu mukjizat yang bisa kita pelajari yaitu mukjizat yang diberikan Allah kepada nabi Idris.
- Manusia pertama yang mampu baca tulis
Karena kegemarannya dalam belajar menjadikan Nabi Idris orang pertama yang bisa membaca dan menulis, oleh karena itu Allah memberikan 30 shahifah (lembaran) yang digunakan untuk menunjukkan kebenaran agama Islam kepada seluruh umatnya.
- Berpengetahuan Luas
Menjadi orang pertama yang bisa baca tulis membuat nabi Idris tidak patah semangat untuk terus mengasah ilmunya dan mengajarkan kepada umatnya agar selamat dari kezaliman. Nabi Idris juga memiliki kemampuan merawat kuda, menjahit, dan ahli dalam hal perbintangan.
- Tinggi Derajatnya
Dalam surat Maryam: 56-57 disebutkan bahwa Allah menempatkan nabi Idris di derajat yang tinggi. Apabila kita mau mendapatkan derajat yang tinggi kita harus meningkatkan keimanan kita terhadap Allah, menjalankan semua perintah dan menjauhi larangannya, berjalan di jalan Allah yang mengarah pada kepatuhan kepada Allah SWT.
Demikian penjelasan dan kisah tentang nabi Idris. Semoga artikel ini dapat menyadarkan kita untuk meneladani sikap-sikap nabi, tidak hanya nabi Idris namun juga nabi-nabi yang lain.(Ay/qr)
